Agustus 11, 2011

Diary untuk Tuhan


Diary untuk Tuhan
Ilung S. Enha
Bismillahirrahmanirrahiim..
Alhamdulillah, untuk kesekian kalinya nemu tulisan yang bagus dari sebuah buku. Tulisan ini saya repost semata-mata untuk bahan muhasabah pribadi, dan semoga dapat menjadi bahan renungan bagi siapa saja yang membaca tulisan ini. Berharap tulisan ini pun bisa menjadi pengingat dilain waktu.. Aamiin..



Tuhan,  aku tulis diary ini untukMu, khusus buat Engkau yang terasa enggan menyapaku kembali. Pasalnya, lama sekali Engkau tak menjengukku. Padahal aku sakit memendam rindu kepadaMu. Sebuah kerinduan yang kiranya tak tergantikan oleh apapun. Kerinduan hati yang sakit dan lama tak terobati. Bagai rindu ombak lautan pada gelombang. Seperti irama gelombang yang merindukan tepian pantai.

Aku mengakui hari-hariku telah kupenuhi dengan kesalahan demi kesalahan, khilaf demi khilaf, akan tetapi, aku selalu berharap agar setiap biji kesalahanku tak Engkau takar dengan kepastian hukumMu. Bukankah lembah2 pengampunanMu jauh lebih luas dan melampaui seluruh kesalahan yang pernah aku lakukan?


Aku juga memohon, Tuhan kekasih hati. Segala kekhilafan demi kekhilafan yang terlanjur aku lakukan, Engkau sambut di pintu gerbang permaafanMu. Aku benar-benar sangat memohon agar engkau senantiasa membukakan pintu bagiku. Karena tanpa ampunan dan maghfirahmu, betapa debu keikhlasan akan bertaburan dan menggumpal menjadi gunung-gunung kegelapan.

Juga tentang kenistaan-kenistaan itu, Tuhan. Jangan pernah lagi Engkau biarkan aku melintasinya kembali. Sebab kenistaan selamanya adalah tetap kenistaan. Betapa berat menghapuskan jejak-jejak tapaknya. Tapi biarlah orang menghukumku tanpa pernah melupakan wujud kenistaan itu. Meskipun demikian, aku masih memiliki seutas harapan bahwa engkau tak pernah enggan untuk menghapuskannya. Pasalnya, jika bukan kepadaMu, lantas kemana lagi aku harus menambatkan harapan?

Tuhan, jikapun dosa-dosa yang telah kulakukan terlanjur lekat pada dinding-dinding kalbuku, jangan pernah engkau mendahulukan siksa amarah kepadaku. Engkaulah pembimbing setiap jiwa yang berdosa agar senantiasa menghampiri jalan pertobatan yang engkau tunjuki. Tanpa bimbingan hidayahMu, betapa kegelapan akan semakin kelam bertumpuk dengan dosa-dosa kegelapan yang baru.

Tuhan yang Maha penyayang, betapapun dekil jalan hidup yang telah kulalui, namun aku mengharap agar Engkau tak bosan-bosan untuk tetap menyayangiku. Taburkan rahmat kasih sayang senantiasa kepadaku. Ulurkan pertolonganmu, agar aku bisa bangkit dari jalan hidupku yang memilukan dan teramat memalukan. Tebarkan selalu cinta kasih untukku, agar aku dapat memandang hamparan hidup ini dengan sekuntum senyuman.

Engkaulah Sang penabur cinta dan penebar kasih sayang. Rahmatilah hidupku agar tak sesat jalan. Taburkan cinta kepadaku, agar hidup penuh pesona.  Tebarkan sayang untukku, agar hidup penuh aroma. Sematkan kasih di kedalaman hati, demi meniti hari-hari yang bakal aku lalui. Tunjukkan dan bimbinglah aku dengan hidayahMu, agar kegelapan yang melingkari diriku segera bersua dengan cahaya.

Wahai Engkau, yang jiwaku ada dalam genggamanMu, jangan pernah lagi kau sulut diriku dengan api takdirMu. Jangan pula Engkau panggang hidupku di tungku pembakaran. Siramilah hati dengan bening mata airMu, agar mengalir kesejukan cinta dan kenyamanan kasih sayang dalam hidupku. TanpaMu, Tuhan sayang, betapa ngeri sekedar membayangkan hari-hari yang terbentang dimasa depan.. (*Diary untuk tuhan, hal 23-25)

"Tuhanmu telah menetapkan atas diriNya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barangsiapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya, dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al An'aam: 54)


9 komentar:

  1. merinding bacanya. . .

    subhanallah.
    keep share kak

    BalasHapus
  2. Membaca penggalan halaman bukunya, sejuk membacanya... :)
    Bukunya kalo udah baca, aku pinjam yaaaa....:))

    BalasHapus
  3. sampe berkaca-kaca sy membacanya.. :'(
    semoga puasaku tidak makruh.. hehe...

    setelah kak Sam, sy pendaftar kedua yg minjem yah.. hehe

    BalasHapus
  4. @ uchank : iya d', klo ada tulisan yg pantas di share, pasti di share lagi.. :)

    @ sam : ho'oh wktu pertama baca pun sy ngrasa sejukk,hhe. hrus di share buat renungan.. :) sudah baca kok, kulempar yaa. :))

    @ Samuri chan : hhe. di mksar kan d? gampang klo mo pinjam sih.. :)

    BalasHapus
  5. ampun ya Allah... saya jadi malu :(

    psholic

    BalasHapus
  6. Menyentuh dan tembus kerelung hati terdalam. Serius, baik kata-katanya menyihirku untuk kembali menggoretkan pena untukNya. Postinganmu mengingatkan saya pada cacatan SMA yang serupa. Ya, soal catatan hamba dengan Tuhannya ^__^

    BalasHapus
  7. saya paling suka tulisan tentang TUHAN dan KETUHANAN :)

    BalasHapus
  8. Mbak...aku ngantri bukunya yaaa...hahahaha
    eh..aku jujur ya mbak...akhir2 ini kalo komen di blog mbak..aku ga bisa romantis deh..malah pingin bcanda mulu...wkwkwkw....
    miss u mbak...^__^

    BalasHapus
  9. Subhanallah.. can not say anything T.T

    BalasHapus

your Comment??