Oktober 27, 2010

"Akhwat yang menangis di walimahan"

Baca judulnya aja menyedihkan ya? :)
hmmb..cerita ni diambil dr salah satu blog yg sy kunjungi.
Semoga bermanfaat..^^

Kisah ini diceritakan oleh temanku yang menjadi ketua panitia di sebuah walimahan ikhwah. Sebut saja namanya Zahra. Dia diamanahi sebagai ketua panitia akhwat pada walimahan teman sekampusnya Aziz (si mempelai ikhwan). Akad nikah & walimahan itu sendiri diselenggarakan di rumah mempelai akhwat. Sampai pada hari H, semua pantia dan para anggota rumah itu sangat sibuk. Sebagai ketua pantia otomatis Zahra diharuskan mondar mandir dan menyebarkan pandangannya ke semua sudut untuk mengawasi para panitia akhwat.
 

Dan disudut ruangan itulah duduk seorang akhwat yang sejak acara akad nikah Zahra perhatikan selalu mengusap airmata, mungkin terharu pikir Zahra. Usai akad nikah, para undangan keluar dari ruang tamu tempat acara akad dan yang lain mulai sibuk mempersiapkan acara walimatul ursy. Namun Zahra masih memperhatikan akhwat itu tetap duduk disudut ruangan dengan mata yang sembab. Zahra tidak mengenal akhwat itu, Zahra khawatir kalo2 akhwat itu sedang tidak enak badan, maka Zahra pun menghampirinya utk berbasa basi.
“Assalamu’alaikum Ukhti…., anti sakit kah?”, Tanya Zahra.


Akhwat itupun membalas dengan ramah, “wa’alaikumsalam….eh nggak kok, terimakasih Ukh…”
Tapi Zahra masih melihat airmata itu ga berhenti keluar dari mata itu. Zahra mengajaknya berkenalan. Namun Zahra sangat terkejut karena tiba2 akhwat tsb semakin terisak. Zahra bingung, dan krn khawatir menarik perhatian yang lain, Zahra membawanya kesebuah kamar yang kosong. Sepertinya ada sesuatu nih, pikir Zahra.Dikamar itu, dia semakin terisak isak dan mengalirnya cerita tentang siapa dirinya dan kenapa dia menangis spt itu.
  
Namanya Rista, dia adalah teman dari mempelai ikhwan sejak mereka masih SMU, dan mereka sempat pacaran 3 tahun selama SMU (itu sebelum mereka berdua hijrah menjadi ikhwan/akhwat). di awal2 kuliah (kuliah beda kota), mereka sedang berproses utk menjadi seorang muslim yang berkomitmen menjadikan diri mereka sebagai salah satu penyokong barisan dakwah.
Otomatis, akhirnya keduanya melepas ikatan yang tidak suci itu. Kala itu Aziz sempat menyatakan bahwa jika nanti tiba saatnya dia memiliki kesiapan utk menggenapkan separuh dinnya, dan jika Rista belum dipinang orang lain, dia pasti akan mendatangi Rista sebagai orang yang telah siap menjadi imam dalam keluarga. dan ternyata itu memberikan harapan yang luar biasa pada Rista. Setelah itu mereka nyaris tidak ada komunikasi sama sekali. Mereka tenggelam dalam kesibukan berdakwah & meng-ishlah diri.
 

Sampai beberapa hari sebelum saat ini, beberapa bulan setelah mereka wisuda, tedengar kabar bahwa Aziz akan melangsungkan walimah. Rista sangat tersentak dengan kabar itu. Dia tidak diundang sama sekali, padahal Aziz tidak mungkin lupa alamat rumah Rista. Rista berusaha keras mencari tau dimana alamat tempat acara walimahan itu. Dan disinilah Rista hari ini. Menatap si pemberi janji yang ternyata tidak menepati janjinya. Merelakan seseorang di masa lalunya yang menghancurkan harapannya yang dia simpan selama ini. Dan menyesali dirinya yang ternyata bodoh,  lugu, masih percaya pada manusia yang alpa, yang tidak mustahil melupakan janjinya. Memang hanya janji Allah yang benar2 pasti..

Catatan buat ikhwan/akhwat :


Tidak mustahil judulnya bs berganti “IKHWAN YANG MENANGIS DI WALIMAHAN”. Maka ketika kita telah memutuskan menjadi bagian dari dakwah dan harus melepas ikatan dengan seseorang yang pernah sangat dekat dengan kita, jangan sedikitpun meninggalkan harapan/janji yang belum tentu pasti bisa kita penuhi. Jangan jadikan seseorang itu sbagai cadangan ketika kita siap untuk menikah.kalo dapat yang lebih baik lagi, lebih sholeh/ah,
maka seseorang itu dilupakan. Tapi kalo belum dapat,ya seseorang yang dulu pernah ada lah..^^


http://sharikha.web.id/cerita/akhwat-yang-menangis-di-walimahan/

1 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

your Comment??